Minggu, 23 September 2012

Ingat Masa Lalu

Oleh : Jamal Husni

Pagi ini aku setelah shalat subuh di ajak teman se kamar untuk jalan-jalan pagi keluar, dari pada duduk di dalam pusdiklat terus, maka saya mengiyakan. dan mulailah kami berjalan keluar dari pusdiklat kehutanan Gunung Batu, sesampai di depan pasar Gunung Batu, kami belok kekiri ke arah markas tentara Gunung Batu.  Dalam perjalanan saya ceritakan kepada teman saya namanya Khairul, SP beliau adalah pegawai Dinas Kehutanan Karo Sumatera Utara, bahwa di belakang Komplek Tentara ini ada sebuah sekolah, dimana saya sebenarnya ingin menyekolahkan anak saya ke sanan nama sekolahnya Insantama, tapi apa daya anak saya tidak jadi disekolahkan di sana, karena biayanya termasuk mahal berikut dengan uang sekolahnya juga terkategori mahal bagi kami yang dari daerah.

Tapi bukan sekolah itu yang ingin saya ceritakan.  Ketika kami berjalan terus di pinggir jalan pertengahan komplek tentara Gunung Batu, saya melihat ke kanan dan terlihat sebuah Gang yang telah merubah kehidupan saya dari kehidupan pribadi kepada kehidupan berdua dan terus bertambah sampai saat ini, saya sudah menjadi bertujuh semuanya.  Nama Gang itu adalah Gang Pinang, tempat dimana saya dipertemukan dengan seorang Gadis yang sangat Cantik, dan Cerdas yang bernama Rilma Novita, dan sekarang menjadi istri saya dan ibu dari anak-anak saya.  Setiap saya ke Bogor, saya tidak pernah teringat dengan gang tersebut, tetapi pas saya lewat pagi tadi saya betul-betul teringat dengan gang tersebut, bahkan namanya juga masih tertera di depan Gang tersebut dengan tulisan GANG PINANG.

Kisah ini terjadi sekitar bulan Mei Tahun 1998.  Ketika saya bercanda dengan seorang teman bernama Iqri, kebetulan beliau adalah teman satu kos saya sekitar tahun 1994 di Wisma Asy-Syaif gang Bara III Dramaga Bogor.  Ketika beliau datang ke rental tempat saya bekerja, beliau ketika itu sedang mengetik apa gitu, entah laporan, pokoknya mengetik deh... Ketika itu terjadi dialog antara saya dengan Iqri tersebut kira-kira seperti ini  :
Saya   :  Mas, carikan saya istri..!!!
Iqri     :  Kamu serius Mal....!!!
Saya   :  Ya seriuslah mas, masa ndak serius....??
Iqri     :  Apa kriterianya......?
Saya   :  Saratnya dua saja mas, disamping agamanya sudah ok, saya ingin orang cerdas dan kulitnya putih,                                             biar perbaikan keturunan...
Iqri     :Ok.  Nanti saya beritahu ya....

Mas Iqri kemudian melanjutkan kegiatan laporannya di rentalku, dan beberapa saat kemudian, beliau pulang ke rumahnya, dan rumah itu ada di Gang Pinang.  Lebih kurang 15 menit setelah beliau pulang dari rental komputer tampatku bekerja, Mas Iqri menelpon saya dan terjadilah percakapan antara kami kira-kira seperti ini:
Iqri   :  Assalamualaikum, ini mas Iqri
Saya  : Waalaikum Salam, Iya mas....
Iqri    : Mal... kamu masih serius dengan cerita kita di rental tadi....
Saya  :  Seriuslah mas......
Iqri    :  Ini, ada orang ini, kebetulan dia murid istriku, sesuai dengan kriteria dan kebetulan dia orang Padang Juga
Saya  :  Yang benar mas.....
Iqri    :  Iya....
Saya  :  Namanya Novi ya....??
Iqri    :  Iya...., lantas bagaimana...??
Saya  :  Lanjutkan perjuangan mas....
Iqri   :    Ok. lah kalau begitu

Lebih kurang 15 hari, tidak ada saya kontak dengan mas Iqri, dan kebetulan setelah kejadian tersebut rental saya rusak, dan lebih kurang 15 hari tersebut saya berusaha memperbaiki komputer di rental, maklum pada saat inimasih pakai sism server dan sistem LAN, bukan sistem komputer satu-satu seperti sekarang ini.

Setelah komputerku benar, eh mas Iqri menelpon saya kembali, dan terjadilah percakapan, kira-kira seperti ini :
Iqri    :   Assalamualaikum,
Saya  :   Waalaikum salam, mas iqri ya....???
Iqri    :   Iya betul... Mal.... Ini istri saya mau bicara.....
Saya  :  Iya Mas.....  Assalamualaikum Mbak....?
Mbak : Walaikum salam mal..... Mal.... mimpi apa kamu semalam.....??
Saya   :  Ndak mimpi apa-apa kok mbak, karena saya semalam hampir tidak tidur, karena komputerku rusak, tapi alhamdulillah sudah di perbaiki.
Mbak  :  Begini Mal.... mbak sudah menghubungi yang bersangkutan, dan mengatakan Insya Allah......
Saya   : Insya Allah.......?  Apa artinya insya Allah mabak....?
Mbak  : Insya Allah itu artinya iya... dan mau...
Saya    : Alhamdulillah..... terima kasih mbak....
Mbak  : Kapan kamu bisa ke rumah mbak di Gang Pinang dan bertemu dengan yang bersangkutan...??
Saya   : Terserah mbak, kapan saja saya bisa kok.....
Mbak  : Bagaimana kalau hari .... (saya lupa harinya)
Saya   : Ok. Mbak, insya Allah saya bisa mbak
Mbak : Sekarang cobalah telpon yang bersangkutan ya...!!
Saya   : Ok. Mbak. Terima kasih.  Assalamualaikum.

Setelah menelpon itu saya langsung pergi ke telpon umum, dan menelpon calon istriku dan terjadilah percakapan yang intinya, yang bersangkutan bersedia menjadi istriku, dan berjanji untuk bertemu di rumah mas Iqri di GANG PINANG.

Itulah pertemuan pertamaku secara formal dengan calon istriku, di rumah mas Iqri di Gang Pinang, yang aku lewati pas aku lari pagi tadi pagi.  Ternyata Gang itu telah banyak merubah hidupku.  Tapi rasanya saya hanya pernah satu kali ke sana, yaitu ketika saya di pertemukan dengan calon istriku di sana.


Tidak ada komentar: