Minggu, 23 September 2012

Bekerjalah dengan Ilmu | Jamil Azzaini

Bekerjalah dengan Ilmu | Jamil Azzaini

Ir. Jamal Husni, MM: Ingat Masa Lalu

Ir. Jamal Husni, MM: Ingat Masa Lalu

Ingat Masa Lalu

Oleh : Jamal Husni

Pagi ini aku setelah shalat subuh di ajak teman se kamar untuk jalan-jalan pagi keluar, dari pada duduk di dalam pusdiklat terus, maka saya mengiyakan. dan mulailah kami berjalan keluar dari pusdiklat kehutanan Gunung Batu, sesampai di depan pasar Gunung Batu, kami belok kekiri ke arah markas tentara Gunung Batu.  Dalam perjalanan saya ceritakan kepada teman saya namanya Khairul, SP beliau adalah pegawai Dinas Kehutanan Karo Sumatera Utara, bahwa di belakang Komplek Tentara ini ada sebuah sekolah, dimana saya sebenarnya ingin menyekolahkan anak saya ke sanan nama sekolahnya Insantama, tapi apa daya anak saya tidak jadi disekolahkan di sana, karena biayanya termasuk mahal berikut dengan uang sekolahnya juga terkategori mahal bagi kami yang dari daerah.

Tapi bukan sekolah itu yang ingin saya ceritakan.  Ketika kami berjalan terus di pinggir jalan pertengahan komplek tentara Gunung Batu, saya melihat ke kanan dan terlihat sebuah Gang yang telah merubah kehidupan saya dari kehidupan pribadi kepada kehidupan berdua dan terus bertambah sampai saat ini, saya sudah menjadi bertujuh semuanya.  Nama Gang itu adalah Gang Pinang, tempat dimana saya dipertemukan dengan seorang Gadis yang sangat Cantik, dan Cerdas yang bernama Rilma Novita, dan sekarang menjadi istri saya dan ibu dari anak-anak saya.  Setiap saya ke Bogor, saya tidak pernah teringat dengan gang tersebut, tetapi pas saya lewat pagi tadi saya betul-betul teringat dengan gang tersebut, bahkan namanya juga masih tertera di depan Gang tersebut dengan tulisan GANG PINANG.

Kisah ini terjadi sekitar bulan Mei Tahun 1998.  Ketika saya bercanda dengan seorang teman bernama Iqri, kebetulan beliau adalah teman satu kos saya sekitar tahun 1994 di Wisma Asy-Syaif gang Bara III Dramaga Bogor.  Ketika beliau datang ke rental tempat saya bekerja, beliau ketika itu sedang mengetik apa gitu, entah laporan, pokoknya mengetik deh... Ketika itu terjadi dialog antara saya dengan Iqri tersebut kira-kira seperti ini  :
Saya   :  Mas, carikan saya istri..!!!
Iqri     :  Kamu serius Mal....!!!
Saya   :  Ya seriuslah mas, masa ndak serius....??
Iqri     :  Apa kriterianya......?
Saya   :  Saratnya dua saja mas, disamping agamanya sudah ok, saya ingin orang cerdas dan kulitnya putih,                                             biar perbaikan keturunan...
Iqri     :Ok.  Nanti saya beritahu ya....

Mas Iqri kemudian melanjutkan kegiatan laporannya di rentalku, dan beberapa saat kemudian, beliau pulang ke rumahnya, dan rumah itu ada di Gang Pinang.  Lebih kurang 15 menit setelah beliau pulang dari rental komputer tampatku bekerja, Mas Iqri menelpon saya dan terjadilah percakapan antara kami kira-kira seperti ini:
Iqri   :  Assalamualaikum, ini mas Iqri
Saya  : Waalaikum Salam, Iya mas....
Iqri    : Mal... kamu masih serius dengan cerita kita di rental tadi....
Saya  :  Seriuslah mas......
Iqri    :  Ini, ada orang ini, kebetulan dia murid istriku, sesuai dengan kriteria dan kebetulan dia orang Padang Juga
Saya  :  Yang benar mas.....
Iqri    :  Iya....
Saya  :  Namanya Novi ya....??
Iqri    :  Iya...., lantas bagaimana...??
Saya  :  Lanjutkan perjuangan mas....
Iqri   :    Ok. lah kalau begitu

Lebih kurang 15 hari, tidak ada saya kontak dengan mas Iqri, dan kebetulan setelah kejadian tersebut rental saya rusak, dan lebih kurang 15 hari tersebut saya berusaha memperbaiki komputer di rental, maklum pada saat inimasih pakai sism server dan sistem LAN, bukan sistem komputer satu-satu seperti sekarang ini.

Setelah komputerku benar, eh mas Iqri menelpon saya kembali, dan terjadilah percakapan, kira-kira seperti ini :
Iqri    :   Assalamualaikum,
Saya  :   Waalaikum salam, mas iqri ya....???
Iqri    :   Iya betul... Mal.... Ini istri saya mau bicara.....
Saya  :  Iya Mas.....  Assalamualaikum Mbak....?
Mbak : Walaikum salam mal..... Mal.... mimpi apa kamu semalam.....??
Saya   :  Ndak mimpi apa-apa kok mbak, karena saya semalam hampir tidak tidur, karena komputerku rusak, tapi alhamdulillah sudah di perbaiki.
Mbak  :  Begini Mal.... mbak sudah menghubungi yang bersangkutan, dan mengatakan Insya Allah......
Saya   : Insya Allah.......?  Apa artinya insya Allah mabak....?
Mbak  : Insya Allah itu artinya iya... dan mau...
Saya    : Alhamdulillah..... terima kasih mbak....
Mbak  : Kapan kamu bisa ke rumah mbak di Gang Pinang dan bertemu dengan yang bersangkutan...??
Saya   : Terserah mbak, kapan saja saya bisa kok.....
Mbak  : Bagaimana kalau hari .... (saya lupa harinya)
Saya   : Ok. Mbak, insya Allah saya bisa mbak
Mbak : Sekarang cobalah telpon yang bersangkutan ya...!!
Saya   : Ok. Mbak. Terima kasih.  Assalamualaikum.

Setelah menelpon itu saya langsung pergi ke telpon umum, dan menelpon calon istriku dan terjadilah percakapan yang intinya, yang bersangkutan bersedia menjadi istriku, dan berjanji untuk bertemu di rumah mas Iqri di GANG PINANG.

Itulah pertemuan pertamaku secara formal dengan calon istriku, di rumah mas Iqri di Gang Pinang, yang aku lewati pas aku lari pagi tadi pagi.  Ternyata Gang itu telah banyak merubah hidupku.  Tapi rasanya saya hanya pernah satu kali ke sana, yaitu ketika saya di pertemukan dengan calon istriku di sana.


Rabu, 19 September 2012

Siapa Diri Kita....???

Oleh : Ir. Jamal Husni, MM


Pada waktu acara Diklat Calaon Kepala KPH diadakan materi pelajaran Bina Suasana Pelatihan, yang menghadirkan pak Sunaryanto dan Pak Agus, keduanya merupakan widyaiswara Pusdiklat Kehutanan Gunung Batu.
Dalam pelajaran ini, kita diajarkan untuk mencairkan suasana, dan membangun keakraban antar peserta, yaitu masing-masing peserta di minta untuk membuat gambar dan menjelaskan artinya, membuat sifat yang positif dalam dirinya dan sifat negative yang ada dalam dirinya, kemudian di ceritakan dan disampaikan kepada seluruh peserya yang hadir, sehingga seluruh peserta mengetahui secara sekilas siapa diri kita sebenarnya.
Gambar yang aku buat adalah sebagai berikut :

Kemudian aku menceritakan bahwa aku adalah seseorang yang mempunyai cita-cita yang tinggi yang jauh di sana yaitu menggapai matahari, tapi untuk mencapai cita-cita tersebut dipenuhi dengan onak dan duri, dan melalui jalan yang terjal dan berliku.
Kemudian aku gambarkan bahwa diriku berkeinginan seperti sebatang pohon beringin yang menjulang tinggi, pohonnya besar, akarnya menghujam ke bumi, namun buahnya kecil, apabila di jatuh tidak akan menyakiti orang yang berada di bawahnya.  Dalam falsafah orang Minangkabau di katakakan jadilah engkau seperti Beringin di tangah Koto yang berbatang betul-betul besar, berdaun betul rimbun, berakar betul-betul kuat.  Batang besar tempat bersandar, daun lebat untuk berlindung dari kehujanan dan kepanasan dan uran yang lebar dan kuat tempat duduk.  Artinya dalam filosofi tersebut kita diharapkan menjadi seorang pemimpin yang bijaksana dan mampu melindungi dan menaungi seluruh anggota yang kita pimpin.
Kemudian ada gambar anak-anak kayu yang masih kecil-kecil itu menandakan jumlah anakku yang akan aku ajak menuju cita-cita yang tinggi.
Kemudian masing-masing peserta juga memaparkan gambar yag di buat dan menjelaskan artinya, diantaranya ada yang membuat gambar ikan, membuat gambar batang kayu, membuat gambar mobil, gambar lingkaran, gambar motor dan gambar-gambar lainnya.  Kemudian masing-masing juga memaparkan apa yang ada pada diri mereka dan seperti apa mereka dan sebagainya.
Bagaimana dengan Diri Anda...??

Impian Kepala KPH



Oleh : Ir. Jamal Husni
Pada waktu pelatihan dibuka dengan Bina Suasana Pelatihan, kemudian setelah suasana antara masing-masing peserta sudah cair, maka kemudian di bentuk 4 kelompok yang masing-masing berjumlah 7 orang untuk membuat apa yang mereka khayalkan dan impikan terhadap KPH model yang sesungguhnya, dengan cara mencari gambar yang ada di kertas Koran, kemudian menempelkannya di di atas kertas pelatihan, dan setelah itu menjelaskan arti dari gambar yang mereka buat.  Kebetulan aku ada pada kelompok 4 yaitu dengan membuat gambar sebagai berikut :

Saya ditunjuk oleh teman-teman kelompok 4 untuk menjelaskannya, maka saya menjelaskan sebagai berikut :
  1. Supaya KPH berhasil, maka harus diangkat seorang pemimpin yang betul-betul mumpuni
  2. Seorang pemimpin yang punya visi jauh ke depan, yang tahu betul akan sulit dan jatuh bangunnya pembangunan KPH menuju visi yang besar.
  3. Setelah seorang Kepala KPH mempunyai visi yang jitu, kemudia di komunikasikan kepada masyarakat, dengan cara mendiskusikan, meusyawarahkan dan mengajak mereka ikut secara partisipatif dalam membangun KPH demi kesejahteraan bersama.
  4. Seluruh wilayah KPH akan di bagi habis sesuai dengan fungsi dan keinginan yang pas untuk pengelolaannya.
  5. Setelah Wilayah KPH dibagi habis, maka harus dilakukan analisis terhadap beban kerja yang akan dipikul oleh KPH
  6. Untuk mendukung laju pembangunan KPH tersebut harus di dukung oleh Modal yang kuat terutama dari APBN dan APBD
  7. Kalau perlu KPH di kelola dengan melibatkan berbagai investor baik dalam dan luar negeri.
  8. Salah satu aktivitas utama dalam KPH adalah menanam, sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan, yang berakibat kepada kesejahteraan masyarakat.
  9. Diharapkan KPH yang di bentuk tersertifikasi secara internasional maupun secara nasional, kemudian seluruh hasil yang dikeluarkan dari wilayah KPH juga tersertifikasi sebagai hasil yang legal dan memenuhi standar internasional.
  10. Kalau semua tersebut sudah di jalankan, maka diharapkan masyarakat sejahtera, diantara cirinya adalah :
    1. Seluruh daerah yang merupakan satu DAS dengan KPH mampu di aliri dengan air, sehingga kebutuhan pangan masyarakat terjamin, dimana seluruh sawah terairi, dan pertanian berjalan dengan baik dan berkesinambungan.
    2. Mereka dapat membangun rumah, membeli mobil, motor, laptop dan kebutuhan sekunder lainnya.
    3. Merekapun dapat hidup senang dengan membuat hiburan sebagai tanda rasa syukur mereka terhada Allah Swt.

Kelompok yang lain juga menampilkan gambar yang mereka miliki yaitu :


Masing-masing kelompok juga telah menjelaskan sesuai dengan Impian mereka masing-masing.  Tentu impian masing-masing kelompok akan berbeda-beda.
Bagaimana dengan anda....??????



Pembukaan Pelatihan KPH


Oleh Jamal Husni


Slide Pembukaan

Bogor, Dalam rangka meningkatkan pengetahuan calon pengelola KPH di seluruh Indonesia, Kementerian Kehutanan melakukan pelatihan terhadap para pengelolanya,  Pelatihan kali ini merupakan pelatihan angkatan ke III yang diikuti oleh 30 orang peserta. yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai ke Papua.
Acara di buka pada hari selasa tanggal 18 september 2012, sekitar jam 9.00 WIB, oleh Direktur WP3KH Bapak Ir. Is Mugiono, MM.  Dalam arahannya beliau menyampaikan beberapa hal, diantaranya :


Peserta Pelatihan

  1. Undang-undang mengamanatkan kepada kita untuk mengelola hutan berdasarkan fungsi yaitu fungsi konservasi, lindung dan produksi dan semua kawasan hutan tersebut harus terbagi habis dalam pengelolaan di tingkat tapak.
  2. Pengelolaan hutan tersebut harus ada institusi yang mengelolanya di tingkat tapak.
a.       Sampai saat ini belum ada institusi yang layak yag sesuai dengan standard an criteria yang diinginkan.
b.      Supaya kita bisa berimprifisasi dalam membangun hutan ini, maka kita harus tahu seperti apa pengelolaan yang benar, oleh karena itu seluruh calon pengelola KPH harus di didik agar dapat mengelola KPH dengan baik dan  benar.
Ir. Is Mugiono, MM
Direktur WP3KH

3. Setelah institusi ada, maka harus ada organisasinya.
        Yang mengelola hutan menurut undang-undang adalah pemerintah, bukan swasta atau yang lain.
4.  Dalam pengelolan hutan harus memiliki rencana
a.       Sebagai contoh seorang yang memiliki angkot, harus memiliki driver yang baik, harus punya trayek sehingga angkot tersebut berguna bagi pemilik dan bermanfaat bagi masyarakat yang menggunakannya.
b.      Begitu juga dengan KPH yang sudah dibentuk oleh Pemerintah, harus mempunyai pemimpin yang baik dan harus punya rencana yang matang sehingga KPH bermanfaat bagi Negara dan bermanfaat juga bagi masyarakat banyak.
5. Itulah aspek yang harus diperhatikan yaitu : Aspek Wilayah, Aspek Organisasi dan Aspek Rencana
6. Seluruh pengelola KPH yang ada di Indonesia harus dilatih dan bias.

Jumat, 14 September 2012

Bertanggung jawablah terhadap rakyat.


Pada hari ini Jumat tanggal 14 September 2012, saya melaksanakan shalat Jumat di Mesjid yang terletak di komplek perkantor Dirjen PHKA di Bogor, ketika mengikuti khutbah Jumat, saya sangat tertarik dengan apa yang khatib sampaikan diantaranya :

  1. Ustadz tersebut menyampaikan sebuah ayat dari Al-Quran yang bercerita tentang : "Takutlah kamu akan pertemuan antara kamu dengan Allah"
  2. Ayat tersebut turun menurut beliau adalah 20 hari menjelang wafatnya Rasulullah Saw.
  3. Kemudian beliau menceritakan sebuah kisah, ketika Rasulullah sedang berkhutbah di hadapan para sahabat, kemudian beliau berkata : Aku sangat takut nanti ketika bertemu dengan Allah, ada urusan saya dengan kalian semua, dimana aku pernah menzhalimi kalian.  Maka siapa saja yang pernah terzhalimi oleh Aku, maka Aku beri kesempatan untuk melakukan Qishas, sehingga seluruh hutangku kepada umat manusia yang pernah aku pimpin tidak menjadi beban berat bagiku nanti di Akhirat.
  4. Mendengar hal yang demikian, para sahabat sudah merasa waktu perpisahan dengan kekasih Allah sudah semakin dekat, dan mereka berfikir, bahwa tidak mungkin ada kesalahan yang telah di timpakan kepada mereka, kalaupun ada mereka tidak akan menuntut balas.
  5. Akan tetapi ada seseorang budak yang pernah di merdekakan oleh Rasulullah berdiri, dan kemudian berkata : Aku Ya Rasulullah.  Aku pernah engkau zhalimi, maka hari ini aku akan menuntut balas terhadap apa yang engkau lakukan kepadaku.
  6. Mendengar hal yang demikian, para sahabat menjadi geram, kok ada orang yang berkeinginan untuk menuntut balas terhadap Rasulullah.
  7. Kemudian Rasulullah berkata : Apa yang pernah aku sakiti dirimu, maka sang mantan budak tersebut berkata, bahwam aku pernah engkau cambuk dahulu, maka sekarang aku akan mencambuk engkau.
  8. Rasulullah memerintahkan Bilal bin Rabah ke rumahnya untuk mengambil cambuk, dan menyerahkan kepada Rasulullah.
  9. Kemudian Rasulullah menyerahkan kepada mantan budak tersebut untuk melakukan qishas terhadap dirinya.  Namun pemuda itu kemudian berkata, bahwa aku engkau cambuk dahulu sementara aku sedang tidak pakai baju, maka sekarang aku minta engkau untuk membuka bajumu.
  10. Para sahabat menjadi semakin geram, dan bahkan sebagian di antara mereka melompat ketengah dan berkata kepada Rasulullah : Ya Rasulullah biarkanlah kam menjadi penebus atas apa yang engkau lakukan, akan tetapi Rasulullah meminta mereka mundur dan sambil terus membuka bajunya.
  11. Kemudian sang mantan budak tersebut mengayunkan cambuknya untuk mencambuk Rasulullah, akan tetapi yang terjadi adalah sang mantan budak tersebut tidak melanjutkan pemukulan, akan tetapi malah memeluk Rasulullah sambil menangis, kemudian dia berkata : Aku berlaku seperti ini agar aku dapat menempelkan kulitku yang penuh dosa ini dengan kulitmu yang penuh dengan cahaya, semoga dengan menempelnya kulitku dengan kulitmu ini dapat menghapus segala dosa yang ada padaku, 
  12. Kemudian Rasulullah bersabda : Barang siapa yang menempel kulitnya dengan kulitku, maka kulitnya tidak akan disentuh api neraka.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari cerita di atas :
  1. Apakah ada pemimpin yang seperti Rasulullah pada hari ini, dimana sang pemimpin tidak ingin melihat rakyatnya sengsara ?, sang pemimpin tidak ingin menzalimi rakyatnya ?, sang pemimpin yang sangat takut kepada Allah ?, Sang pemimpin yang bicara terbuka kepada Rakyatnya untuk menuntut balas terhadap apa yang telah dia lakukan ?
  2. Hari ini banyak pemimpin yang bicara, bahwa dia akan mensejahterakan rakyat, tapi yang terjadi adalah, mereka menzalimi rakyatnya.
  3. Banyak pemimpin hari ini yang tidak sesuai antara perkataan dengan perbuatannya.
  4. Pemimpin hari ini mereka hanya merasa bahwa merekalah yang paling betul, sedang umatnya tidak punya kebenaran sama sekali, bahkan mereka tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan.
  5. Rakyat hari ini tidak bisa menuntut balas terhadap apa yang telah di putuskan penguasanya.  Jika rakyat salah, maka mereka akan menghukuminya,  akan tetapi ketika negara yang salam dalam menghukumi rakyatnya, maka rakyat tidak punya tempat untuk menuntut balas.

Kamis, 13 September 2012

RAPAT KOORDINASI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN



 BOGOR; Dalam rangka memantau dan mengevaluasi perkembangan operasionalisasi  KPH Model, Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kesatuan Pengelolaan Hutan.  Acara yang dilaksanakan di Hotel Santika Bogor dijadwalkan dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 12-14 September 2012 dihadiri 97 orang dari Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Para Kepala KPH Model dan Calon KKPH Model, Perguruan Tinggi, Mitra/NGO dan BPKH seluruh wilayah.
Pada malam hari tanggal 12 September 2012, diadakan pertemuan antara seluruh KKPH yang hadir dengan Bapak Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan Bapak Is Mugiono, dimana pada malam itu Direktur melakukan evaluasi perkembangan kegiatan KPH yang ada di seluruh Indonesia.  Memang di akui bahwa KPH belum berjalan sesuai dengan apa yang di harapkan, akan tetapi kita sudah melangkah untuk menuju perbaikan lingkungan kearah yang kita inginkan.   Direktur juga meminta seluruh KKPH untuk mengisi daftar matrik perkembangan KPH masing-masing, dan mimpi mamasing-masing KKPH, mau kemana dan menjadi apa KPH yang dipimpinnya.
Maksud diselenggarakannya Rakor KPH ini adalah untuk mempercepat operasionalisasi pengelolaan hutan di tingkat tapak, sekaligus sebagai forum diskusi para kepala KPH.  Sedangkan tujuannya adalah untuk 1) Mengidentifikasi isu-isu strategis tentang pembangunan KPH di daerah serta penyelenggaraan pengelolaan hutan pada KPH sampai saat ini; 2) Menilai kinerja setiap pengelolaan KPH; dan 3) Meningkatkan kemampuan Kepala KPH dalam pengelolaan hutan dan keuangannya.
Rakor KPH  dibuka oleh Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Ir. Bambang Soepijanto,MM.  Dalam arahannya Dirjen Planologi Kehutanan menyampaikan beberapa hal penting berkenaan dengan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
  1. Agar KKPH dapat menjadi aparat yang cerdas yang mampu mengambil posisi yang tepat dan berani mengambil resiko yang dihadapi;
  2. KPH merupakan faktor pemungkin sebagai solusi tidak adanya pengelolan kawasan hutan di tingkat tapak;
  3. KKPH mampu menjalin komunikasi dengan masyarakat untuk dapat memotret keinginan masyarakat yang memanfaatkan kawasan hutan dalam wilayah KPH;
  4. Adanya pemanfaatan kawasan hutan oleh masyarakat untuk usaha-usaha kehutanan sehingga mampu menjaga keberadaan hutan, merupakan jagawana   sesungguhnya yang dapat menjaga kelestarian hutan.

Dirjen Planologi
Dirjen Planologi me”LAUNCH” Website “Media Informasi KPH” di www.kph.dephut.go.id.  Website tersebut dapat dijadikan sarana informasi pembangunan KPH dan sebagai media menyebarluaskan perkembangan KPH di Indonesia.
Selanjutnya paparan disampaikan oleh 3 pembicara yang dipandu oleh Ir. Haryanto,MS dengan materi-materi yang disampaikan yaitu :
  1. Pembelajaran Pengelolaan Jati Unggul pada KPWN oleh Ir. Hariyono Soeroso,MS
  2. Pembelajaran Pengelolaan Hutan dan Implementasi Pengelolaan Hutan Lestari di Perum Perhutan (di KPH Kebonharjo) oleh Haris Tri Wahjunita,S.Hut
  3. Konsep Pengelolaan Keuangan KPH oleh Dr. Ir. Bramasto Nugroho
Paparan Jati Unggul memberikan inspirasi kepada para KKPH untuk dapat mengembangkan wilayah kelolanya untuk dapat bermitra dengan investor.  Dengan mekanisme kerjasama dengan investor diharapkan dapat sebagai solusi kurangnya pendanaan pembangunan KPH khususnya yang berkaitan dengan penguasaan kawasan hutan dalam wilayah KPH oleh masyarakat.  Konsep JUN (Jati Unggul Nusantara) yang dikembangkan adalah dengan daur umur yang sangat pendek yaitu 5 Tahun.  Tidak Percaya.....???
Buktinya sudah ada.  Setiap orang bisa ikut investasi dengan modal Rp. 7.000.000 untuk 100 batang pohon jati selama lima tahun, dan tiap investor akan mendapatkan 40 batang pohon untuk 5 tahun tersebut, tanpa memiliki resiko apapun.  Dan itu sudah di buktikan.
Pembelajaran dari Perum Perhutani memberikan gambaran bahwa KPH (di luar Jawa khususnya) dalam pengelolaan harus didukung dengan perencaan yang matang.  Adanya kelas umur dan kelas perusahaan sebagai upaya perencanaan yang matang untuk tercapainya tujuan suatu pengelolaan KPH.
Konsep Pengelolaan Keungan KPH  yang disampaikan oleh Dr. Ir. Bramasto Nugroho memberikan gambaran mekanisme keuangan di KPH. Dari beberapa alternatif pengelolaan keuangan antara lain : 1) Pengguna Anggaran (KA); 2 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA); 3) Bdan Layanan Umum (BLU); 4) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); 5) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 6) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).  Dan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 memberikan peluang kepada KPH dalam pengelolaan keuangan dalam bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Selanjutnya dilakukan presentasi dari masing-masing regional, tentang mimpi mereka terhadap KPH yang sedang mereka kelola.  Presentasi disampaikan oleh Regional I di wakili oleh KPH Teki dari Lampung, Wilayah II dari Jawa, Wilayah III dari Kapuas dan Wilayah IV dari Sulawesi.
Kesimpulan saya terhadap rapat tersebut adalah :
  1. Masih banyak pengetahuan yang belum kita miliki dalam operasionalisasi KPH
  2. Seakan-akan pengelolaan KPH itu mudah, pada hal banyak hambatan yang akan di temui diantaranya, bagaimana mekanisme keuangan, pola organisasi, pola koordinasi, bagaimana pembiayaan dan sebagainya
  3. Tapi manfaat pertemuan ini sangat banyak, yang pasti kita semakin tahu dan kemana arah pembangunan KPH yang kita inginkan.