Jumat, 14 September 2012

Bertanggung jawablah terhadap rakyat.


Pada hari ini Jumat tanggal 14 September 2012, saya melaksanakan shalat Jumat di Mesjid yang terletak di komplek perkantor Dirjen PHKA di Bogor, ketika mengikuti khutbah Jumat, saya sangat tertarik dengan apa yang khatib sampaikan diantaranya :

  1. Ustadz tersebut menyampaikan sebuah ayat dari Al-Quran yang bercerita tentang : "Takutlah kamu akan pertemuan antara kamu dengan Allah"
  2. Ayat tersebut turun menurut beliau adalah 20 hari menjelang wafatnya Rasulullah Saw.
  3. Kemudian beliau menceritakan sebuah kisah, ketika Rasulullah sedang berkhutbah di hadapan para sahabat, kemudian beliau berkata : Aku sangat takut nanti ketika bertemu dengan Allah, ada urusan saya dengan kalian semua, dimana aku pernah menzhalimi kalian.  Maka siapa saja yang pernah terzhalimi oleh Aku, maka Aku beri kesempatan untuk melakukan Qishas, sehingga seluruh hutangku kepada umat manusia yang pernah aku pimpin tidak menjadi beban berat bagiku nanti di Akhirat.
  4. Mendengar hal yang demikian, para sahabat sudah merasa waktu perpisahan dengan kekasih Allah sudah semakin dekat, dan mereka berfikir, bahwa tidak mungkin ada kesalahan yang telah di timpakan kepada mereka, kalaupun ada mereka tidak akan menuntut balas.
  5. Akan tetapi ada seseorang budak yang pernah di merdekakan oleh Rasulullah berdiri, dan kemudian berkata : Aku Ya Rasulullah.  Aku pernah engkau zhalimi, maka hari ini aku akan menuntut balas terhadap apa yang engkau lakukan kepadaku.
  6. Mendengar hal yang demikian, para sahabat menjadi geram, kok ada orang yang berkeinginan untuk menuntut balas terhadap Rasulullah.
  7. Kemudian Rasulullah berkata : Apa yang pernah aku sakiti dirimu, maka sang mantan budak tersebut berkata, bahwam aku pernah engkau cambuk dahulu, maka sekarang aku akan mencambuk engkau.
  8. Rasulullah memerintahkan Bilal bin Rabah ke rumahnya untuk mengambil cambuk, dan menyerahkan kepada Rasulullah.
  9. Kemudian Rasulullah menyerahkan kepada mantan budak tersebut untuk melakukan qishas terhadap dirinya.  Namun pemuda itu kemudian berkata, bahwa aku engkau cambuk dahulu sementara aku sedang tidak pakai baju, maka sekarang aku minta engkau untuk membuka bajumu.
  10. Para sahabat menjadi semakin geram, dan bahkan sebagian di antara mereka melompat ketengah dan berkata kepada Rasulullah : Ya Rasulullah biarkanlah kam menjadi penebus atas apa yang engkau lakukan, akan tetapi Rasulullah meminta mereka mundur dan sambil terus membuka bajunya.
  11. Kemudian sang mantan budak tersebut mengayunkan cambuknya untuk mencambuk Rasulullah, akan tetapi yang terjadi adalah sang mantan budak tersebut tidak melanjutkan pemukulan, akan tetapi malah memeluk Rasulullah sambil menangis, kemudian dia berkata : Aku berlaku seperti ini agar aku dapat menempelkan kulitku yang penuh dosa ini dengan kulitmu yang penuh dengan cahaya, semoga dengan menempelnya kulitku dengan kulitmu ini dapat menghapus segala dosa yang ada padaku, 
  12. Kemudian Rasulullah bersabda : Barang siapa yang menempel kulitnya dengan kulitku, maka kulitnya tidak akan disentuh api neraka.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari cerita di atas :
  1. Apakah ada pemimpin yang seperti Rasulullah pada hari ini, dimana sang pemimpin tidak ingin melihat rakyatnya sengsara ?, sang pemimpin tidak ingin menzalimi rakyatnya ?, sang pemimpin yang sangat takut kepada Allah ?, Sang pemimpin yang bicara terbuka kepada Rakyatnya untuk menuntut balas terhadap apa yang telah dia lakukan ?
  2. Hari ini banyak pemimpin yang bicara, bahwa dia akan mensejahterakan rakyat, tapi yang terjadi adalah, mereka menzalimi rakyatnya.
  3. Banyak pemimpin hari ini yang tidak sesuai antara perkataan dengan perbuatannya.
  4. Pemimpin hari ini mereka hanya merasa bahwa merekalah yang paling betul, sedang umatnya tidak punya kebenaran sama sekali, bahkan mereka tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan.
  5. Rakyat hari ini tidak bisa menuntut balas terhadap apa yang telah di putuskan penguasanya.  Jika rakyat salah, maka mereka akan menghukuminya,  akan tetapi ketika negara yang salam dalam menghukumi rakyatnya, maka rakyat tidak punya tempat untuk menuntut balas.

Tidak ada komentar: