Kamis, 23 Agustus 2012

Renungan 20 Tahun Berpisah


Pada hari rabu tanggal 22 Agustus 2012 diadakan reuni akbar alumni tahun 1992 SMA Negeri Batusangkar yang di adakan di Hotel Pagaruyung II Batusangkar dengan mengambil tema 20 tahun terpisah, silaturrahmi tetap terjaga.

Pada pertemuan tersebut, saya melihat ada rasa kegembiraan yang luar biasa, bahkan di antara kita masih merasa seperti di SMA dulu, masih gadis, bahkan kadang lupa bahwa ternyata anaknya sudah gadis.  Tampilan teman-teman juga menunjukkan seakan-akan mereka semua masih muda, ada yang bergaya bagaikan artis kampung batusangkar, tapi memang ada juga yang biasa-biasa saja.  Ada diantara kita yang sudah berubah, yang dulunya bagaikan anak-anak Tomboy, Preman kampung, sekarang tampilan sudah berubah menjadi para akhwat dan ikhwan.

Dalam rangka reuni 20 tahun ini, dan dalam rangka idul fitri tahun 1433 H ini, maka kepada seluruh teman-teman saya berikan sedikit renungan sebagai pengingat dan sebagai penggugah jiwa kita bersama sebagai berikut :

  1. Pada hari raya idul fitri, sebenarnya hanya diberikan kepada orang-orang yang menang, yaitu orang-orang yang memang berhasil menghadapi pertandinngan selama bulan suci Ramadhan.  Salah satu ciri orang yang menang adalah adanya peningkatkan aktivitas amal dalam kehidupan kita.  Bertambah aktivitas kita dalam mengerjakan kebaikan sesuai dengan tuntunan Allah Swt.
  2. Orang yang menang juga adalah orang yang bertambah kethaatannya kepada Allah SWT. Sebagai contoh saya berikan sebuah ilustrasi kepada kita yang hadir pada saat reuni 20 tahun SMA Negeri Batusangkar yang kita laksanakan pada hari rabu tanggal 22 Agustus 2012 ini, diaman saya melihat tampilan pakaian kita para wanita apakah sudah menutup aurat dengan baik...???
    1. Ada diantara teman-teman yang belum memakai kerudung.
    2. Ada yang memakai kerudung tapi masih berpakaian ketat
    3. Ada yang memakai kerudung tapi tampilannya menggairahkan
    4. Ada yang tampil modis, sehingga memikat mata teman-teman laki-laki.
    5. Ada yang sudah memakai pakaian sesuai dengan tuntutan syariat Islam, yaitu oranng yang memakai kerudung dengan baik dan berpakaian yang lapang dan longgar dan tidak berpenampilan terlalu modis.
  3. Kalau kita hitung umur kita yang hadir pada saat reuni tahun ini adalah berkisar antara 38 - 40 tahun.  Suatu umur yang tidak muda lagi.  Berdasarkan penelitian para ahli pada umur 40 tahun adalah batas umur kita untuk melakukan perubahan yang radikal pada diri kita, sehingga kalau kita tidak melakukan perubahan, maka hampir bisa di pastikan bahwa sampai tua nanti kita tidak akan ada perubahan lagi. Sebagaimana pepatah mengatakan : Ketek Taraja-raja, gadang tabao-bao, Tuo tarubah tido.  Artinya Ketika kita kecil belajar melihat-lihat kalau sudah besar ikut-ikutan lingkungannya dan ketika tua tidak bisa lagi terubah apa yang sudah kita lakukan.
  4. Ingatlah bahwa hidup ini merupakan pilihan bagi kita.  Apakah kita akan berjalan di jalan yang benar dan di ridhai oleh Allah SWT, ataukah kita akan berjalan sesuai dengan kehendak hawa nafsu kita.  Semua itu adalah pilihan hidup kita sendiri, karena Allah sudah berfirman : "Telah aku tunjukkan kepadamu dua jalan" dan dalam firman Allah : "Telah kami pahamkan jalan sesat dan jalan takwa".  Semua kelakukan dan tindak tanduk kita dalam kehidupan ini akan di hisab oleh Allah Swt.
  5. Saya berharap kepada seluruh teman-teman pilihlah jalan hidup yang diridhai oleh Allah SWT, karena itu adalah jalan yang terbaik.  Hanya jalan itu yang akan dapat membawa kebahagiaan kepada kita baik kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
  6. Kalau kita hitung umur kita yang tersisa, saya yakin tidak akan banyak lagi, bisa jadi sisa umur kita tinggal sama banyak dengan umur kita yang ada sekarang, dan bisa jadi tidak sampai dari separoh umur kita yang sekarang.  Bukti telah menunjukkan kepada kita, sebagian teman-teman kita telah mendahului kita.  Kita hanya berharap dan berupaya semaksimal mungkin supaya kita menjadi HUSNUL KHATIMAH.
  7. Untuk  melakukan perbaikan dalam diri kita tersebut, mulai dari hari ini, mari kita belajar Islam kembali, karena hanya itu yang akan menyelamatkan kita.
  8. Terakhir yang ingin saya sampaikan, mudah-mudahab Shilah Ukhuwah diantara kita tetap terjalin walaupun dimanapun kita berada.  Saling ingat-mengingatkan di antara kita harus tetap ada.  Kita harus bersyukur kepada Allah seandainya ada teman kita yang mengingatkan kita, karena itu menunjukka rasa kasih sayangnya kepada kita.
Amin.