Sabtu, 17 Juli 2010

Kemampuan berfikir

KEMAMPUAN BERFIKIR

Oleh : Ir. Jamal Husni, MM

Berfikir merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, dimana aktivitas tersebut merupakan pembeda antara manusia dengan jenis selain manusia seperti binatang dan tumbuhan. Maka tidak salah orang ketika mengatakan bahwa manusia itu merupakan binatang yang berfikir, artinya ketika manusia tidak menggunakan aktivitas berfikirnya, maka derajatnya akan jatuh sama dengan binatang bahkan lebih buruk dari binatang.

Kata berfikir merupakan suatu kata yang sering diucapkan, akan tetapi sangat sulit mengartikan, apa yang dimaksud dengan berfikir. Para ahli telah banyak mencoba mendefinisikan apa itu berfikir, akan tetapi semuanya tidak mampu menjelaskan dengan benar apa itu berfikir. Sebagian mengatan bahwa berfikir itu merupakan pantulan dari benda ke otak, sebagian lain mengatakan bahwa berfikir itu merupakan pantulan otak terhadap benda. Namun saya meyakini bahwa aktifitas berfikir itu sebenarnya adalah suatu upaya yang sungguh untuk menarik sebuah kesimpulan dari benda. Artinya berfikir adalah aktivitas pencerapan benda terhadap otak melalui panca indera, dan berdasarkan informasi sebelumnya, maka bendak itu dapat di tarih sebuah kesimpulan.

Oleh karena itu untuk dapt berfikir dengan baik dan sehat, maka harus ada pada diri manusia berbagai komponen yang bisa membuatnya untuk berfikir. Komponen itu adalah :

1. Adanya fakta (benda yang terindera)
2. Adanya panca indera
3. Adanya Otak
4. Adanya informasi sebelumnya.

Kalau kita melihat kisah bagaimana Nabi Adam ketika diciptakan oleh Allah ke dunia telah dilengkapi dengan berbagai macam informasi yang tidak diberikan oleh Allah kepada makhluknya yang lain, apakah itu malaikat maupun iblis. Untuk mengujinya, Allah meminta malaikat untuk menyebutkan nama benda-benda yang ada, akan tetapi Malaikat mengatakan : “Tidak ada ilmu bagi kami, kecuali apa yang telah engkau ajarkan kepada kami”. Hal ini menunjukkan unsur berfikir yang sangat penting adalah sesuatu yang ada di luar tubuh manusia yaitu informasi. Kalau kita memperhatikan bagaimana manusia bisa meningkatkan kekuatan berfikirnya, sengat tergantung dengan berapa banyak dan berap akurat informasi yang dimilikinya. Untuk mengetahui sumber-sumber informasi yang dimiliki manusia, dapat dikembalikan minimal kepada 7 hal :

1. Orang tua
Ketika manusia baru dilahirkan kedunia, maka informasi pertama yang didapatkannya adalah bagaimana orang tua mengajarinya berbagai macam hal, mulai dari gerak muka, gerak suara, cara berbicara, isi pembicaraan, mengenalkan berbagai macam benda yang ada di sekelilingnya dan lain sebagainya. Apabila Orang tua memberikan informasi yang banyak dan positif, maka sianak akan mendapat informasi yang positif dan hal itu suatu saat akan berpengaruh dalam kehidupannya pada masa yang akan datang.

2. Keluarga
Setelah orang tua yang membesarkan kita, maka peran keluarga dalam memberikan informasi juga sangat signifikan bagi seseorang, sebutlah kakak, adik, paman, bibi dan sebagainya. Masing-masing dari mereka memberikan kontribusi bagi sianak dalam mencerap informasi, bahkan ada diantara manusia dalam aktifitas berfikirnya lebih dipengaruhi oleh peran keluarganya.

3. Masyarakat
Masyarakat merupakan orang yang beraktifitas dengan kita selain keluarga kita, seperti tetangga, tukang ojek yang mengantarkan kita ke sekolah, lapau tempat kita bermain, tempat pemadian umum, bahkan orang-orang yang kita temui di pasar. Aktifitas masyarakat tersebut akan menambah informasi yang kita miliki, dan bahkan dapat mengoreksi informasi yang sudah ada di dalam benak kita.

4. Sekolah
Setelah anak mulai sekolah, maka banyak informasi yang akan di dapatkan, yang tidak dapat diberikan oleh orang tua, bahkan masyarakat, seperti kita belajar berhitung, bhelajar jenis-jenisd binatang dan sebagainya. Bahkan sebagian besar anak-anak kita hari ini lebih dipengaruhi oleh apa yang diinginkan guru dari pada apa yang diinginkan oleh orang tua. Artinya informasi yang diberikan oleh guru dapat mengeliminir apa yang telah di dapatkan di rumah baik oleh orang tua, keluarga maupun masyarakat. Bahkan tidak heran, kitang sering mendengar, ketika seorang anak, kita minta untuk melakukan sesuatu, maka si anak akan mengatakan : Bu Guru tidak mengatakan demikian!! Tetapi mengatakan begini…!!!

5. Teman
Banyak pemikiran yang diberikan oleh orang tua, ketika anak berinteraksi dengan teman-temannya sering sekali mengeliminir apa yang diosampaikan oleh orang tua, bahkan si anak lebih meyakini ucapan temannya daripada ucapan orang tuanya. Sebagai contoh, tidak ada orang tua yang berkeinginan anaknya rusak dalam pergaulan, main perempuan, narkoba dan bergadang malam. Akan tetapi ketika si anak berinteraksi dengan teman-temannya, mereka akan menemukan informasi baru yang mengatakan bahwa ap-a yang diucapak orang tuanya itu adalah sebuah kekolotan, hal ini berakibat sinakan dalam menjalani kehidupannya akan mengikuti informasi yang diberikan temannya. Oleh karena itu tidak heran Nabi mengatakan bahwa untuk melihat seseorang, maka lihatlah dengan siapa dia berteman, karena sedikit banyaknya dia akan berbuat seperti temannya.

6. Media Masa
Media masa merupakan sumber informasi, yang juga dapat mempengaruhi bagai seseorang berfikir. Sebagai contoh dulunya kita sering mendengar informasi dari Dunia dalam berita dan bercerita dengan perjuangan yang dilakukan oleh Fatah yang di pimpin oleh Yaser Arafat, akibatnya masyarakat sangat mendukung apa yang diperjuangkan oleh Yaser Arafat tersebut dan dianggap bahwa Yaser Arafat adalah orang yang patut di puja dan dijunjung tinggi, akan tetapi ketika kita mengatahui informasi baru yang mengatakan bahwa Yaser Arafat adalah oranng yang menjual tanah Palestina kepada Israel, hal ini membuat sikap seseorang akan berubah dan menganggapnya sebagai pengkhiat bagi umat Islam.

7. Diri sendiri
Bagaimana kita mendapatkan informasi juga sangat ditentukan oleh diri kita sendiri, apakah kita akan mencerap informasi yang banyak atau malah kita akan menyia-nyiakan hidup kita dengan membiarkan setiap informasi yang kita temui dan membuangnya begitu saja.

Dari paparan di atas, dapat diambil suatu kesimpulan, sebenarnya ketika manusia berfikir sangat ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang di dapatkan dan seberapa mampu memcerap informasi dan mengkaitkan dengan fakta yang ada.

Ketika seseorang memiliki kemampuan menghubungkan antara informasi yang ada dengan fakta yang ditemukan, maka dia akan dapatg menarik suatu kesimpulan dan dia akan bisa melakukan suatu aktifitas terhadap fakta tersebut, apakah akan di ambil atau malah akan di buang. Apakah akan dijadikan sandaran atau malau di buang di tong sampah.

Ada banyak orang dalam kehidupan ini memiliki informasi yang banyak, akan tetapi tidak mampu menghubungkan informasi yang ada itu dengan fakta yang sedang ditemui, sehingga fakta berjalan tidak sesuai dengan informasi yang dimilikinya, akibatnya orang seperti itu akan digilas oleh informasi dan dia akan berbuat tidak sesuai dengan yang seharusnya dia perbuat dalam kehidupan ini.

Tidak ada komentar: