Jumat, 26 April 2013

PELATIHAN CALON KKPH ANGKATAN III DITUTUP


Oleh : Jamal Husni, S.hut, MM

Setelah melakukan pelatihan selama 4 bulan dengan dua fase, yaitu fase I yang dilaksanakan pada tanggal 18 septermber 2012 sampai dengan tanggal 16 Nopember 2012 dan fase II yang dilaksanakan mulai tangggal 4 Maret 2013 sampai dengan tanggal 22 April 2013 resmi di tutup oleh Direktur WP3H Bapajk Ir. Is Mugiono, MM.

Acara penutupan dilaksanakan pada hari senin tanggal 22 April 2013 di Aula Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Gunung Batu Bogor, yang dihadiri oleh Kasubdit Pengelolaan Hutan Bapak Ir. Ali Djajono, Para Widya Iswara Pudiklat, Para Narasumber dan perwakilan dari PT. Musi Hutan Persada Pak De Darmo.

Dalam laporannya ketua panita pelaksana Ibu ir. Endang menyampaikan bawah para peserta diklat CKKPH ini pada awalnya adalah 29 orang yang dibiayai oleh Planologi, dan ditambah dengan 4 orang dari Propinsi Papua dengan biayadari Pemerintah Propinsi Papua.  Namun pada fase II yang mengikuti sampai akhir hanya 25 orang di tambah 3 orang dari Propinsi Papua.

Hasil akhir dinyatakan bahwa dari 25 orang tersebut dinyatakan lulus 24 orang dan 1 orang di nyatakan tidak lulus, karena tidak bisa mengikuti diklat sampai akhir dikarenakan sakit.  Adapun diklat ini telah menghasilkan 3 orang lulusan terbaik sesuai dengan urutan :
  1. Terbaik I adalah Jamal Husni, S.Hut, MM dari KPHL Model Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat
  2. Terbaik II adalah Abdul Aziz, S.Hut dari KPHL Ganda Dewata Propinsi Sulawesi Barat
  3. Terbaik III adalah H. Susilo Pranoto, S.Hut dari Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan TImur

Penyampaian kesan dan pesan oleh Jamal Husni
Pada kesempatan penutupan tersebut juga disampaikan kesan dan pesan oleh salah seorang peserta yaitusaya sendiri  Jamal Husni, S.Hut, MM.  Dalam hal ini saya menyampaikan bahwa pada hari ini, sesungguhnya kami bersedih karena akan berpisah dengan teman-teman peserta yang telah berjuang bersama selama 4 bulan baik pada fase I maupun pada fase II, juga gembira karena kami akan kembali bertemu dengan keluarga yang sudah ditinggalkan cukup lama, karena hampir seluruh peserta baru pertama kali mengikuti pelatihan yang cukup lama.

Kesan yang mendalam yang dirasakan peserta selama pelatihan ini adalah, terjalinnya hubungan yang harmonis dan keakraban, sehingga kadangkala bercanadanya sudah kelewat batas, namun karena keakraban tersebut semuanya menjadi biasa saja.  Walaupun di tahap awal pertemuan memang masing-masing diri saling menjaga image masing-masing, namun seiring berjalannya waktu hubungan tersebut cair dan terjadilah keakraban yang cukup bagus, baik antar peserta, dengan widyaiswara maupun dengan panitia pelaksana.

Saya Bersama Direktur WP3H ir. Is Mugiono, MM
Saya juga mengatakan bahwa dalam diklat ini sudah banyak ilmu yang di dapat, namun memang ketika kembali ketempat masing-masing timbul kegamangan, apakah ilmu tersebut bisa dilaksanakan dengan berbagai hambatan birokrasi yang terjadi di masing-masing daerah.  Disamping itu di harapkan juga pada pelaksanaan pelatihan pada masa yang akan datang lebih banyak mengajarkan studi kasus, karena kasus-kasus itu memang nyata terjadi di lapangan dan dicarikan jalan keluarnya.  Dengan pola seperti itu, maka seluruh peserta akan terbiasa menyelesaikan berbagai macam persoalan yang akan di hadapi di lapangan.

Pada kesempatan tersebut saya juga menyampaikan pernyataan sikap yang sudah di buat oleh peserta pelatihan diklat yaitu sebagai berikut :

  1. Bertekad untuk membangun dan mensukseskan program KPH di tempat Kami masing-masing.
  2. Diharapkan kementerian memberikan dorongan/rekomendasi kepada Pemerintah Propinsi/Kabupaten/kota yang memiliki KPH untuk mengangkat dan mempertahankan peserta diklat CKKPH yang/untuk menduduki jabatan Kepala KPH di Kabupaten masing-masing
  3. Kami sangat mendukung kebijakan Bakti Sarjana Kehutanan dan penempatan lulusan SMK Kehutanan dan SKMA untuk di tempatkan pada KPH, dan secepatnya di realisasikan.
  4. Dalam rangka mempercepat operasionalisasi KPH, maka Kami meminta dan memohon kepada Kementerian Kehutanan untuk memerintahkan dan menugaskan beberapa orang staf Kementerian Kehutanan diperbantukan di KPH seperti dari BPKH 1 orang, BPDAS 1 orang dan BP2HP 1 orang untuk jangka waktu 2 tahun, sampai KPH siap melaksanakan kegiatan sendiri.
  5. Kepada Kementerian Kehutanan agar membuat surat Edaran Kepada Bupati penerima Sarana dan Prasarana KPH untuk menyerahkan seluruh Sarpras KPH  tersebut baik berupa kendaraan roda dua, roda empat serta bangunan beserta isinya kepada organisasi dan pelaksana KPH.
  6. Diharapkan kementerian membuat regulasi penggunaan Dana DAK-Kehutanan bagi KPH yang sudah terpenuhi sarprasnya bisa menggunakan untuk kegiatan operasional, sedangkan yang belum cukup sarprasnya diperuntukkan untuk memenuhi Sarpras.

Saya bersama Kasubdit Bpk. Ir. Ali Djajono
Kemudian saya sebagai ketua kelas menyerahkan hasil laporan kegiatan yang telah kami lakukan di PT. MHP Prabumulih dan di Dinas Kehutanan Propinsi Bali yaitu di KPH Bali Timur, Bali Tengah, Bali Barat dan Tahura Ngurah Rai serta BPHM wilayah I. Kepada perwakilan PT. MHP, kepada Direktur WP3H Bapak Is Mugiono dan kepada Kapusdiklat Kehutanan Bogor.
Acara selanjutnya sambutan dari Bapak Direktur WP3H Ir. Is Mugiono, MM sekaligus menutup seluruh rangkaian kegiatan Diklat Calon Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan yang telah dilaksanakan selama 4 bulan secara resmi.

Dalam sambutan Bapak Is Mugiono, mempunyai harapan yang sangat besar bagi terlaksananya seluruh KPH yang ada di Indonesia, terutama bagi KPH-KPH yang sudah di didik.  Bapak Is Mugiono juga memberikan apresiasi yang besar kepada seluruh peserta yang telah menyatakan tekadnya untuk membangun KPH.  Namun beliau menyampaikan bahwa tekad itu harus dilaksanakan, jangan hanya sekedar tekad ketika bersama-sama di tempat Diklat ini.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Setelah ditutupnya kegiatan Diklat ini, tinggal seluruh peserta action di lapangan