Jumat, 06 Maret 2009

Lobang Jepang di Bukittinggi

LOBANG JEPANG
Pada hari ini Rabu Tanggal 4 Pebruari 2008 Aku berangkat ke Bukittinggi menemani teman-teman dari Dephut Jakarta. Aku berangkat dari rumah Jam 12.00 dengan menaiki kendaraan umum dengan merk Karya Abadi tambangan jurusan Batusangkar-Bukittinggi. Ketika menaiki mobil tersebut, aku sangat kesal karena jalannya sangat pelan, mungkin lebih cepat aku berjalan dari pada jalannya mobil itu. Aku kesal karena aku sudah janjian dengan teman-teman di padang Panjang jam 12.30, akan tetapi aku baru sampai jam 13.30, setelah teman-teman tersebut menelponku berkali-kali menanyakan sudah sampe dimana, maklum perut mereka lapar belum makan, dan mereka ndak enak kalau tidak makan. Akhir nya sampe aku di Padang Panjang dan bertemu dengan teman-teman. Perjalanan kami lanjutkan dengan mobil dinas dari Padang menuju bukittinggi. Akan tetapi sebelum sampai di Bukittinggi kami putuskan untuk makan dulu di Air Badarun sebuah rumah makan yang cukup enak yang terletak di Paninjauan Jl raya Padang Panjang Bukittinggi. Ketika makan aku makan dengan gulai tunjang dan ditambah dengan juice buah naga.
Perjalanan kami lanjutkan ke bukittinggi, sesampai di bukittinggi teman dari dephut menghubungi teman satu kuliahnya waktu s2 di ITB namanya Susi, dan dengan ditemani susi tersebut kami berjalan-jalan di kota Bukittinggi.
Perjalanan pertama kami adalah menuju panorama Ngarai Sianok. Suatu panaroma yang sudah sangat terkenal di kota Bukittinggi. Banyak pengunjung yang dating kesana baik lokal maupun manca Negara apalagi pada waktu libur. Salah satu yang sangat menarik di sana disamping keindahan pemandangan ngarai sianok yang tidak ada duanya di dunia mirip seperti dinding air terjun Niagara di Amerika ada terdapat suatu situs yang sangat bersejarah bagi masyarakat kota bukittingi yang di beri nama LOBANG JEPANG.
Disini aku akan menceritakan sedikit tentang Lobang Jepang tersebut. Lobang tersebut disebut dengan Lobang jepang karena memang orang Jepang yang membuatnya pada waktu menjajah Indonesia mulai tahun 1942 – 1945. Lobang Jepang tersebut dibangun selama 2 tahun dari tahun 1942 sampai dengan 1944 yang dikerjakan dengan mempergunakan tenaga paksa yang sering kita dengar dengan nama ROMUSHA. Para pekerja tersebut sebagian besar datang dari luar Sumatera seperti dari Jawa dan Kalimantan, dan mereka tidak mengetahui dengan pasti kemana tanah bekas penggalian lobang tersebut dibuang, karena masyarakat kota Bukittinggi baru mengetahui keberadaan lobang Jepang tersebut pada tahun 1946, dimana setelah 1 tahun kemerdekaan Indonesia.
Lobang Jepang di bangun oleh penjajah Jepang dalam rangka mempertahankan diri dari serangan musuh. Lobang ini terdapat di kedalaman 40 meter di bawah permukaan tanah dengan panjang lobang lebih dari 1 km. Di dalam lobang tersebut banyak terdapat ruangan yang saling berhubungan, dimana sebagian besar ruangan adalah untuk menyimpan amunisi peperangan. Di dalam Lobang Jepang tersebut juga terdapat ruang makan, ruang dapur, penjara bawah tanah, ruang sidang untuk mereka yang bersalah dan ruang eksekusi bagi mereka yang diputusukan salah dalam ruangan sidang tersebut.
Lobang Jepang di permukaannya, pada awalnya hanya sebesar ban mobil, akan tetapi semenjak tahun 1974 dipugar untuk kepenntingan umum dan dijadikan setinggi orang dewasa. Kalau dulu sebelum keadaan lobang Jepang seperti sekarang, orang yang akan masuk kesana sangat seram karena tidak ada penerangan, yang ada hanya lapo togok (lampu dinding) untuk membantu penerangan sehingga Lobang Jepang tersebut terkesan sangat angker. Kalau kita dengan cerita dari orang-orang tua yang sudah pernah kesana mengatakan bahwa Lobang tersebut sangat angker, akan tetapi setelah di pugar dan percantik pada tahun 2004 Lobang Jepang jauh terkesan dari mengerikan, akan tetapi sangat menyenangkan, karena di dalamnya sudah dipenuhi dengan lampu listrik sehingga di dalam ruangan sangat indah, dan akan mengulang minat siapapun untuk kembali setelah melihat untuk pertama kali. Anda tindak percaya ….???? Silahkan buktikan sendiri bagaimana bagus dan cantiknya Lubang jepang tersebut. Kita akan bisa kagum bagaimana orang Jepang mendisaian ruangan-ruangan di bawah permukaan tanah. Sedangakan mendisaian ruangan di atas tanah saja kita sudah pusing apalagi di bawah tanah. Itulah hebatnya Jepang sehingga kita bisa menyaksikan sebuah kekaguman sebuah bangunan bawah tanah yang ada di kota Bukittinggi, yang dapat menghasilkan uang bagi daerah itu sendiri.
Untuk menjaga pariwisata tersebut jauh dari maksiat, memang perlu penanganan serius sehingga orang yang berkunjung ke sana tidak terlibat perbuatan yang tidak benar, seperti adanya lampu-lampu yang mati harus cepat diperbaiki sehingga ruangan yang sebagian gelap tersebut tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baiki.
Jamal Husni

Tidak ada komentar: