Oleh : Ir. Jamal Husni, MM
![](https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/p206x206/546102_4903833872685_1020539413_n.jpg)
Penyadapan Getah Pinus
![](https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/547833_4904129760082_1346423787_n.jpg)
- Metode penyadapan harus menggunakan system bor, dan tidak boleh menggunakan system kuare.
- Perum perhutani dalam penyadapan harus melibatkan masyarakat sekitar kawasan hutan tersebut.
- Memberikan kompensasi kepada Dinas Kehutanan dalam bentuk PAD propinsi Bali sebanyak Rp. 1000/kg.
![](https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/548546_4904141880385_509732733_n.jpg)
Dalam penyadapan, dengan system bor ini, pada setiap lubang
akan dapat di keluarkan getah pinus sebanyak 8 gr. Pada masing-masing pohon terdapat lebih
kurang 4 lubang bor. Sehingga
penghasilan seorang kelompok tani dalam 1 bulan adalah (4 lubang/batang x 9 gr/lubang/hari x 400 batang x 30 hari Rp. 3.500/kg = 1.500.000). Kegiatan penyadapan getah pinus pada areal
ini juga di laksanakan sambilan, artinya mereka sambil mengambil rumput gajah,
mereka melakukan penyadapan getah pinus.
Dengan adanya penyadapan getah pinus, maka areal KPH dapat dipelihara
oleh masyarakat dengan baik.
- Minyak yang dihasilkan relatif bersih, bahkan berdasarkan hasil penelitian, getah pinus dari Rendang ini termasuk kualitas 1
- Kerusakan yang ditimbulkan dengan pengeboran sangat cepat pulih, sehingga dalam waktu 4 - 6 bulan, bekas lubang bor sudah menutup kembali.
- Teknologi sederhana, tidak terlalu sulit, dan hasilnya tidak berbeda nyata dengan sistem kuare.
- Pohon relatih tidak "tersakiti".
Setelah melihat sistem Bor ini, saya berfikir bagaimana supaya sistem ini dapat di adopsi di tempat saya, yang saat ini masih menggunakan sistem kuare, sehingga pohon sangat tersakiti, bahkan tidak jarang yang roboh dan mati sedang berdiri.
Hutan Desa
Rencana hutan desa yang akan dikembangkan oleh KPH Bali
Timur seluas 1.000 Ha. Yang nantinya
akan melibatkan masyarakat di sekitar kawasan terutama dalam pengelolaan rumput
gajah untuk peternak sapi.
Hasil kunjungan lapangan yang kami lakukan di temukan :
- Masing-masing KK di Daerah Dusun Pule Desa Pempatan memiliki ternak antara 5 – 10 ekor sapi.
- Masing-masing peternak melakukan penanaman rumput di dalam kawasan hutan KPH
- Belum ada pengaturan yang serius oleh KPH dalam penanganan mereka.
- Masyarakat merasa, bahwa dengan penanaman yang mereka lakukan di dalam kawasan ikut menjaga kelestarian hutan
- Masyarakat mengetahui bahwa mereka melakukan penanaman secara illegal, dan mereka cukup antusias agar aktivitas mereka di legalkan.
- Mereka mau di atur sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mereka tidak dirugikan dalam pengaturan tersebut.
Wisata Religius
Rombongan melanjutkan perjalanan ke Pura tertua di Pulau
Bali yaitu Pura Besakih. Kami tidak
dapat masuk ke dalam Pura, karena pada saat kunjungan sedang dilaksanakan
peringatan hari jadinya Pura tersebut, sehingga pengunjung cukup ramai untuk
melakukan sembahyang dalam agama Hindu.
Melihat letak Pura tersebut, sepertinya di dalam kawasan
hutan. Kalau memang dalam kawasan hutan,
maka pihak KPH seharusnya melakukan langkah-langkah menjadi lokasi tersebut
Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus, mengingat Pura ini sudah ada sebelum Negara
ini ada.
Wisata Taman Safari
![](https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/p206x206/644280_4904514489700_1058429448_n.jpg)
Selesai kunjungan dengan Bis, kami melanjutkan jalan kaki ke
lokasi perikanan. Disana kami melihat
banyak model-model ikan, diantaranya ada ikan piranha, dan beberapa jenis ikan
lainnya.
Yang tidak kalah menariknya adalah disediakan sebuah tempat
khusus untuk berphoto dengan Singa.
Walaupun singa tersebut kelihat sangat jinak, akan tetapi tidak ada satu
orangpun dari anggota rombongan yang berani berfoto dengan Singat tersebut.
Wisata Kuliner
Selesai berkeliling, rombongan melanjutkan perjalanan wisa
oleh-oleh khas Bali, yaitu ke Toko Krisna, yang menyediakan berbagai macam
oleh-oleh khas Bali mulai dari makanan, kalung, gelang dan segala permainan
anak-anak serta tidak terlupa pakaian dengan berbagai ukuran dan beraneka
jenis.
Harganya lumayan murah untuk ukuran wisata, walaupun murah,
tidak sadar masing-masing rombongan akhirnya mengeluarkan konceknya tidak
kurang dari Rp 100.000 – 500.000 setiap orang.
Ada yang membeli baju untuk anak, mainan anak, dan tidak lupa oleh-oleh
untu istri tercinta, maklum pelatihan ini meninggalkan istri lebih kurang 2
bulan lamanya, harus ada surprise yang di bawa pulang dari perantauan pendek
ini.
Penutup
Dari hasil kunjungan lapang hari ini dapat diambil beberapa
pelajaran penting :
- Antusiasme masyarakat dalam mengelola hutan, harus segera ditindak lanjuti dengan kebijakan nyata yaitu upaya legalisasi mereka di dalam kawasan, apakah dalam bentuk HKM maupun dalam bentuk hutan Desa.
- Dengan mekanisme pelibatan masyarakat dalam kawasan ini, maka akan memberikan manfaat yang besar bagi KPH dalam pengawasan dan pengelolaan hutan.
- Mengingat hasil getah ini cukup bagus, maka sebaiknya KPH Bali Timur melakukan langkah-langkah yang pasti, sehingga hasil penngelollan getah pinus ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi Pemda, bukan hanya dalam bentuk sumbangan pihak ketiga.
- Sudah waktunya melakukan organizing dan actuating, tidak perlu lagi berwacana, kondisinya sudah jelas, hanya tinggal action saja, maka semua cita-citanya akan menjadi kenyataan.
- Keberadaan pura di tengah kawasan harus segera di selesaikan, sehingga KPH tidak di salahkan di masa depan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
- Sistem Bor dapat menjadi salah satu acuan dalam penyadapan getah pinus di berbagai daerah yang ada di Indonesia.
1 komentar:
Lanjutkan; menulis tergantung segment pasar (populis;reportase; dan ilmiah. Redaksi berbeda; yang penting kalimat lengkap; SPOK. Secara spesifik; dekriptif yang sampean tulis sudAH BAGUS. Tinggalkan penghalusan dan kalimat efektif. Setiap substansi; perlu diexplore lebih detil....
Selamat dan Sukses
Posting Komentar